Surat Al-Qari'ah

Surah Al-Qari'ah (bahasa Arab:القارعة) adalah surah ke-101 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyyah, diturunkan sesudah surah Quraisy. Nama Al-Qari'ah diambil dari kata Al-Qari'ah yang terdapat pada ayat pertama, artinya menggebrak atau mengguncang, kemudian kata ini dipakai untuk nama hari kiamat.

Pokok isi surah ini adalah kejadian-kejadian pada hari kiamat, yaitu manusia bertebaran, gunung berhamburan, amal perbuatan manusia ditimbang dan ancaman Neraka Hawiyah.

Dalam surat ini berisi tiga pokok pelajaran yang harus diketahui :
1. penjelasan tentang kenikmatan manusia dengan kelezatan dunia yang memikat hari dan kelalaian mereka, hingga datang kematian

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ , حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ

“ bermegah megahan telah melalaikan hingga kalian masuk ke dalam kubur”
2. peringatan dengan adanya pertanyaan terhadap semua perbuatan yang telah di perbuat semasa hidup di hari kiamat nanti

كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ , ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ

“ janganlah begitu!!! Kelak akan mengetahui. Dan janganlah begitu kelak akan mengethaui ( akibat perbuatanmu itu ).”
3. ancaman melihat Jahim dengan mata kepala, berhadapan dengan neraka yang menakutkan, dan pertanyaan tentang kenikmatan dunia

كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ

“ janganlah begitu !!jika kalian mengetahui dengan pengetahuan yang yakin”

Sebab turun surat
Dalam shahih muslim , dari Muthtahrif dari bapaknya, ia berkata : “ Saya mendatangi Nabi sedang beliau membaca “ Al haakumuttakaatsuur..’ lalu beliau bersabda :
“ anak adam ( manusia) berkata : hartaku…hartaku…’ maka apakah ada bagimu wahai manusia dari hartamu selain yang kamu makan lalu kamu telah, yang kamu pakai lusuh. yang kamu belanjakan lalu habis, dan yang selain itu , maka pasti kamu tinggalkan bagi orang lain”

Makna secara global
Firman Allah

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ

“ bermegah megahan telah melalaikanmu”

Ini adalah penyampaian dari Allah Ta’ala kepada orang  – orang yang sibuk mengumpulkan harta bermegah megahan serta berbangga dengan jumlahnya yang banyak sebagai urusan yang telah melalaikan dari ketaatan pada Allah dan RasulNya.
Kemudian mereka mati dan belum menyiapkan bekal kebaikan untuk dirinya. Allah mengarahkan Firmanya pada mereka dalam surat At Takasuur.
Imam muslim meriwayatkan dalam kitab shahihnya dari kitab shahihnya dari Abu Hurairah, ia berkata : “Rasulullah keluar pada suatu siang  atau suatu malam (Abu Hurairah ragu) lalu beliau bertemu dengan Abu Bakar dan Umar maka beliau bersabda :

“ apa yang membuat kalian keluar dari rumah kalian di saat seperti ini ? keduanya menjawab : “lapar, wahai Rasul Allah”. Beliau bersabda : “ Saya demi yang jiwaku ditanganNya, sungguh yang mengeluarkanku adalah apa yang kalian mengeluarkan kalian itu” berdirilah . keduanya pun berdiri bersama beliau, lalu Rasul mendatangkan seorang laki – laki anshar. Namun dia tidak ada di rumahnya. Tatkala Anshar itu melihat Beliau. Wanita itu berkata : “ Selamat datang”
Maka Rasul bersabda kepadanya : ‘ dimana fulan? Wanita itu menjawab : “ mengambilkan kami air tawar”. Saat itu juga orang Anshar tersebut telah datang, dia menatap Rasul dan keduanya teman beliau lalu berkata : ‘Alhamdulillah, tidak ada orang yang paling mulia tamunya pada hari ini daripada saya’
Berkata (Abu Hurairah) : laki – laki itu masuk sebentar kemudian datang membawakan mereka satu tandan yang padanya ada busrun (kurma kering) tamar ( kurma matang) dan ruthab ( kurma muda) lalu ia berkata : “silahkan, ,makanlah ini!!!.

Kemudian dia mengambil pisau, maka Rasul bersabda padanya: “jangan yang masih di perah susunya!! Ia menyembelih kambing buat mereka, maka mereka  makan kambing dan kurma dari tandan tersebut kemudian minum. Tatkala mereka kenyang dan hilang rasa haus, Rasul bersabda [ada Abu Bakar dan Umar: ‘ demi yang jiwaku di Tangan-nNya, sungguh kalian akan ditanyakan tentang kenikmatan hari ini pada hari kimat. Lapar telah mengeluarkan kalian dari rumah kalian lalu kalian pulang hingga menfapatkan nikmat ini”
Nama laki- laki Anshar itu Malik bin At Tayyihan , kunyahnya Abu Luhaitsam.
Previous
Next Post »